Sejarah Terbentuknya Program Studi Agribisnis UT

Selamat berjumpa mahasiswa dan calon mahasiswa….

Selamat bergabung dengan situs program studi (prodi) Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka. Situs ini dibangun dengan tujuan agar mahasiswa, calon mahasiswa ataupun masyarakat umum lebih mengetahui dan memahami bagaimana cara pendaftaran, proses belajar, pelaksanaan praktik dan lainnya yang diselenggarakan oleh prodi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka. Sebagai perguruan tinggi jarang jauh, ada beberapa perbedaan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan proses administrasi dengan perguruan tinggi yang tidak diselenggarakan secara jarak jauh atau kita atau yang kita kenal sebagai perguruan tinggi konvensional.

​Kantor Program Studi Agribisnis berada di Kantor Pusat Universitas Terbuka yang berlokasi di Pondok Cabe Kota Tangerang Selatan. Jumlah dosen di UT Pusat yang yang terlibat dalam mengelola program studi ini lebih dari dua puluh orang, sementara itu sejumlah dosen agribisnis lainnya bertugas di kantor Unit Program Belajar Jarak Jauh-Universitas Terbuka  (UPBJJ-UT) yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan dosen agribisnis di UPBJJ-UT ini selain memberikan layanan langsung kepada mahasiswa di daerah juga memberi kontribusi dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi agribisnis ini.

Universitas Terbuka merupakan perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh pemerintah Indonesia dan merupakan perguruan tinggi negeri yang ke-45. Universitas Terbuka diresmikan pada tanggal 4 September 1984 oleh presiden ke-2 bapak Soeharto. Sementara itu program studi D-III penyuluhan pertanian yang merupakan cikal bakal program studi Agribisnis baru diselenggarakan pada tahun 1990-an, dimana saat awal berdirinya prodi  ini bekerjasama dengan Departemen Pertanian dalam rangka meningkatkan kualifikasi pendidikan para penyuluhnya yang tersebar di Balai Penelitian Pertanian (BPP) se-Indonesia ke jenjang yan lebih tinggi. Selain mahasiswa yang merupakan penyuluh pertanian Departemen Pertanian adapula mahasiswa dengan latar belakang bukan penyuluh yang mengikuti program studi ini namun jumlahnya hanya sedikit. Perkembangan berikutnya, seiring dengan terjadinya perubahan birokrasi di negara kita, pada sekitar tahun 2000-an Departemen Pertanian sebagai mitra pada Program Studi Penyuluhan Pertanian FMIPA UT melaksanakan desentralisasi birokrasi yang mana imbasnya Departemen Pertanian tidak lagi mengelola para penyuluh dalam menempuh pendidikan di Program Studi Penyuluhan Pertanian UT. Dalam proses desentralisasi para penyuluh Departemen Pertanian yang bekerja di BPP se-Indonesia ini status kepegawainnya dialihkan ke pemerintahan daerah setempat dimana lokasi BPP berada. Kepindahan status kepegawaian para penyuluh ke pemerintahan daerah ini menyebabkan kelanjutan para penyuluh dalam menempuh pendidikan di prodi Penyuluhan Pertanian menjadi berubah. Ada beberapa pemerintah daerah yang masih memberikan beasiswa dan mendorong para penyuluhnya untuk menyelesaikan studinya di prodi penyuluhan pertanian UT, namun ada pula yang tidak melanjutkan program pendidikan para penyuluhnya. Menindaklanjuti keadaan ini prodi penyuluhan pertanian UT mulai gencar menarik mahasiswa lulusan sekolah lanjutan atas (SLTA) untuk menempuh pendidikan di prodi penyuluhan pertanian UT.

Seiring dengan berkembangnya penyelenggaraan pendidikan tinggi, saat ini Program Studi Penyuluhan Pertanian telah berubah secara nomenklatur menjadi Program Studi Agribisnis. Pada Program Studi  Agribisnis ini matakuliah dengan kajian penyuluhan pertanian masih dipertahankan dan merupakan ciri khas tersendiri bagi Program Studi  Agribisnis UT. Sementara itu dari segi mahasiswa, saat ini sudah banyak mahasiswa Program Studi  Agribisnis yang berasal dari lulusan SLTA sementara mahasiswa yang merupakan penyuluh atau pegawai dinas pertanian di pemerintahan daerah lebih sedikit jumlahnya, terbalik keadaannya bila dibandingkan dengan kondisi saat Program Studi Penyuluhan pertanian baru diselengarakan. Dengan semakin banyaknya mahasiswa Program Studi  Agribisnis dengan latar belakang lulusan SLTA memberikan tantangan tersendiri bagi pengelola Program Studi  Agribisnis untuk membimbing mahasiswa dalam proses pembelajarannya. Dalam program studi Agribisnis ada beberapa matakuliah dengan kajian penyuluhan pertanian. Matakuliah penyuluhan pertanian ini bagi mahasiswa yang berprofesi sebagai penyuluh merupakan sesuatu yang tidak asing karena para penyuluh saat berinteraksi dengan petani mereka mengimplementasikan konsep-konsep atau teori-teori tentang penyuluhan pertanian. Namun lain halnya bagi mahasiswa yang berasal dari lulusan SLTA perlu kerja keras untuk mempelajari matakuliah penyuluhan ini. Tantangan ini sebenarnya dapat dilewati apabila mahasiswa belajar dengan tekun, terbukti dengan sudah banyaknya lulusan prodi agribisnis yang berasal dari lulusan SLTA.