Praktik
Terdapat 52 mata kuliah yang harus dipelajari mahasiswa dalam kurikulum Program Studi (PS) S1 Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka (FST UT). Enam belas mata kuliah diantaranya termasuk kategori mata kuliah berpraktik, ditambah dua mata kuliah lagi yang termasuk mata kuliah praktik. Sehingga total menjadi 18 matakuliah. Mata kuliah berpraktik mensyaratkan penguasaan kompetensi akhirnya 50% dari teori dan 50% dari praktik. Sehingga nilai akhir mata kuliah berpraktik ini ditentukan oleh 50% dari nilai Ujian Akhir Semester (UAS) dan 50% dari nilai praktik yang dilaksanakan dan dilaporkan. Sedangkan pada 2 mata kuliah praktik, nilai akhir 100 % berasal dari nilai praktik yang dilaksanakan dan dilaporkan. Dari 18 mata kuliah berpraktik/praktik tersebut, 16 mata kuliah dapat dilakukan secara invidual, sementara 2 mata kuliah sisanya, yaitu mata kuliah Praktik Kerja Lapang (PKL) dan Seminar dilakukan secara berkelompok. Panduan praktik mandiri ini khusus ditulis untuk memandu praktik mandiri yang dilakukan mahasiswa secara individual.
Berdasarkan data yang ada, mahasiswa PS S1 Agribisnis berdomisili sangat tersebar di seluruh pelosok tanah air. Mereka kesulitan jika diminta untuk datang ke suatu lokasi praktik, pada suatu waktu tertentu, secara berkelompok. Praktik mandiri adalah salah satu solusi yang diambil PS S1 Agribisnis untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswa yang berdomisili sangat tersebar untuk dapat melakukan praktik sesuai situasi dan kondisi masing-masing, terutama terkait dengan penentuan waktu praktik, ketersediaan sarana dan prasarana, alat dan bahan untuk praktik, serta pertimbangan bahwa praktik sangat mungkin dilakukan secara mandiri karena jika dikaji secara mendalam, topik-topik praktik yang harus dilakukan mahasiswa pada umumnya dapat ditemukan/diperoleh di sekitar lokasi domisili mahasiswa. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan praktik mandiri tersebut? Pada hakikatnya praktik mandiri adalah kegiatan mengaplikasikan teori yang dipelajari mahasiswa dari Buku Materi Pokok (BMP) ke dalam praktik nyata di lapangan. Praktik mandiri dapat dilakukan sendiri oleh mahasiswa atau dengan difasilitasi oleh pihak lain.
Praktik mandiri yang dilakukan mahasiswa sendiri adalah praktik yang dapat dilakukan di tempat tinggal mahasiswa dengan memanfaatkan sarana, prasarana, alat dan bahan yang tersedia di sekitar domisili mahasiswa. Sebagai contoh, praktik identifikasi hama penyakit tanaman. Tempat/lokasi praktik yang diperlukan sangat sederhana, yaitu ladang, kebun, dan lahan yang banyak tanaman atau pepohonannya, yang terdapat di sekitar tempat tinggal mahasiswa. Berbekal daftar checklist, alat tulis, dan kamera, mahasiswa dapat mendata dan mengidentifikasi jenis hama dan penyakit tanaman yang ditemukan pada berbagai tanaman dan pepohonan yang terdapat di ladang, kebun, atau lahan tersebut. Selain mengidentifikasi jenis hama dan penyakit tanaman, pada saat yang sama mahasiswa pun dapat menggambarkan dan menguraikan kerusakan yang dialami tanaman dan pepohonan yang terinfeksi hama dan penyakit tersebut. Contoh lainnya adalah uji kualitas susu yang sederhana, yang meliputi uji alkohol, uji keasaman, dan uji didih. Uji ini dapat dilakukan sendiri oleh mahasiswa di rumah. Bahan yang diperlukan adalah susu murni, alkohol 70%, dan kertas lakmus yang dapat dibeli di apotik terdekat. Dengan cara meneteskan alkohol 70% ke dalam beberapa ml susu murni, misalnya, mahasiswa sudah dapat menunjukkan susu yang diuji berkualitas baik atau tidak. Jika dengan uji alkohol keadaan susu menjadi pecah, berarti kualitas susu buruk. Sebaliknya, jika dengan uji alkohol keadaan susu tetap, tidak berubah, berarti kualitas susu baik. Hal yang sama dapat dilakukan untuk dua uji kualitas susu lainnya.
Lain praktik mandiri yang dapat dilakukan sendiri oleh mahasiswa, lain pula praktik mandiri yang perlu difasilitasi pihak lain. Praktik perawatan sapi perah, dari mulai lahir sampai dengan masa laktasi, misalnya, tidak mungkin dilakukan sendiri oleh mahasiswa di rumah, tetapi harus dilakukan di suatu peternakan dan dibimbing atau diarahkan oleh petugas peternakan yang biasa melakukan perawatan ternak tersebut. Jadi, fasilitasi yang diperlukan untuk terlaksananya praktik tersebut adalah fasilitas perawatan ternak di peternakan dan petugas/pengelola peternakan yang akan berperan sebagai fasilitator selama kegiatan praktik berlangsung. Pada saat melakukan praktik, mahasiswa perlu difasilitasi agar kegiatan praktik berjalan sesuai prosedur dan tidak mengganggu operasional peternakan sehari-hari.
Panduan praktik ini dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok praktik yang wajib diikuti oleh:
- seluruh mahasiswa PS S1 Agribisnis untuk bidang minat Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
- hanya mahasiswa PS S1 Agribisnis untuk bidang minat Pertanian
- hanya mahasiswa PS S1 Agribisnis untuk bidang minat Peternakan
- hanya mahasiswa PS S1 Agribisnis untuk bidang minat Perikanan
Praktik wajib oleh seluruh mahasiswa PS S1 Agribisnis |
||
No | Kode | Judul Mata Kuliah |
1 | LUHT4234 | Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian |
2 | LUHT4235 | Manajemen Agribisnis |
3 | LUHT4312 | Studi Kelayakan Agribisnis |
4 | LUHT4429 | Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian |
5 | LUHT4490 | Seminar |
6 | LUHT4491 | Praktek Kerja Lapangan |
Praktik wajib hanya oleh mahasiswa bidang minat Pertanian |
||
7 | LUHT4310 | Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman |
8 | LUHT4344 | Budi Daya Tanaman Pangan Utama |
9 | LUHT4345 | Budi Daya Tanaman Perkebunan Utama |
10 | LUHT4442 | Pengolahan Hasil Pertanian |
11 | LUHT4450 | Pemanfaatan Limbah Pertanian |
Praktik wajib hanya oleh mahasiswa bidang minat Peternakan |
||
12 | LUHT4339 | Budi Daya Ternak Unggas |
13 | LUHT4340 | Budi Daya Ternak Perah |
14 | LUHT4349 | Bangunan dan Peralatan Kandang |
15 | LUHT4451 | Pengolahan Hasil Ternak |
Praktik wajib hanya oleh mahasiswa bidang minat Perikanan |
||
16 | LUHT4338 | Keteknikan Budidaya Ikan |
17 | LUHT4434 | Teknik Pembenihan Ikan |
18 | LUHT4443 | Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan |